Pages

Kegoblokan Kolektif Pecinta Akik

Demam batu akik menjadikan ribuan atau bahkan jutaan orang berbondong-bondong membeli batu ini karena dorongan emosi kolektif yang tidak rasional

Indonesia Raja Minyak (?)

Saat ini semua bangsa bangsa sedang sibuk-sibuknya mencari energi alternatif baru, tapi kita justru terperangkap dengan politik populis

Apa Untungnya APEC Buat Bali

Pelaksanaan KTT APEC di Bali jelas menjadi pertaruhan Bangsa Indonesia di mata dunia. Khususnya pertaruhan wajah pemerintahan SBY baik internal maupun eksternal

Profesi Akuntan di Indonesia

Profesi akuntan publik adalah profesi yang mengemban amanat untuk memberi keyakinan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu entitas

Laporan Keuangan

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia

Rabu, 11 Desember 2013

Pengendalian Intern COSO

Pemerintah Indonesia menganut Sistem Pengendalian Internal dari COSO (Commitee of Sponsoring Organization of Treadway Commision) yaitu komisi yang bergerak di bidang manajemen organisasiSetiap perusahaan harus mempunyai perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Pengendalian dalam perusahaan bisa berasal dari luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan. Objek yang dikendalikan adalah 4 hal tersebut. Pengendalian internal dilakukan supaya perusahaan mencapai tujuannya, sedangkan pengendalian eksternal merupakan bentuk tanggung jawab terhadap pemegang saham.
kompetensi pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab, pemisahan tanggung jawab, system pemberian wewenang untuk menciptakan pengendalian atas asset, dan melakukan perbandingan atas catatan dan keadaan realnya adalah unsur-unsur yang harus dipenuhi Pengendalian Internal. Sementara itu system pengensalian yang efektif harus memenuhi aspek-aspek: system pengendalian merupakan proses yang terintegerasi dan dilakukan secara terus menerus di dalam perusahaan, system pengendalian harus mendapat dukungan dari seluruh bagian dari perusahaan, mulai dari karyawan sampai managemen, system pengendalian harus sesuai dengan tujuan perusahaan, dan harus memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan.

Unsur pengendalian menurut COSO:
  1. 1.    Control Environment  (Lingkungan pengendalian)

  2. Adalah Lingkungan entitas yang mempengaruhi efektivitas pengendalian. Control Environment merupakan komponen yang berperan dalam membangun suasana yang kondusif bagi para karyawan tentang kesadaran pentingnya kontrol sehingga dapat menciptakan suasana yang dapat membuat setiap karyawan menjalankan dan menyelesaikan tugas kontrol dan tanggungjawabnya masing-masing.
  1. 2.      Risk Assessment  (Penilaian resiko)
Yaitu merupakan proses mengidentifikasi dan menganalisis resiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan, serta menentukan cara bagaimana risiko tersebut ditangani.

  1. 3.    Control Activities  (Kegiatan pengendalian)
Yaitu merupakan kebijakan, tindakan dan prosedur yang dirancang untuk memastikan dilaksanakannya kebijakan manajemen sudah efisien dan efektif dan bahwa risiko sudah diantisipasi. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi resiko ada dua: tindakan preventif (tindakan yang dilakukan sebelum resiko berlangsung) dan tindakan mitigasi (tindakan yang dilakukan saat resiko sedang berlangsung). Biasanya perusahaan lebih memilih tindakan preventif daripada mitigasi karena bisa mencegah pengeluaran yang lebih banyak.
  1. 4.   Information & Communication   (Informasi dan komunikasi)
Informasi sangat mempengaruhi kebijakan pengambilan keputusan. Infomasi akan lebih baik jika disampaikan pada orang yang tepat. Penyampaian informasi yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya salah pemahaman. Komunikasi membahas mengenai perlunya penyampaian semua hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan pimpinan kepada seluruh anggota organisasi.

  1. 5.     Monitoring  (Pemantauan)
Yaitu tindakan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan managemen dan pegawai lain yang ditunjuk dan bertanggung jawab sebagai penilai terhadap kualitas dan efektivitas system pengendalian internal. Contoh aktivitas monitoring:
  • Manajemen me-review pengeluaran aktual dengan pengeluaran yang dianggarkan pada unit yang dipimpinnya.
  • Dilakukannya pada suatu unit oleh fungsi audit

Rabu, 04 Desember 2013

Pengertian dan Contoh Flowchart

Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut.


Jenis jenis Flowchart
Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:
  1. Bagan alir sistem (systems flowchart),  Menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran secara fisik.
  2. Bagan alir dokumen (document flowchart), Menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran dokumen.
  3. Bagan alir skematik (schematic flowchart), Menggambarkan prosedur di dalam sistem
  4. Bagan alir program (program flowchart), Menunjukkan kontrol dari sebuah program dalam sebuah sistem.
  5. Bagan alir proses (process flowchart), Menggambarkan proses dalam suatu prosedur

Berikut merupakan Flowchart Pembelian Tunai Berdasarkan Penawaran Supplier :



• Berikut merupakan Prosedur Pembelian Tunai Berdasarkan Penawaran Supplier :

1. Bagian supplier mengirimkan SPH (Surat Penawaran Harga) ke bagian pembelian. 

2. Bagian pembelian menerima SPH dari pemasok lalu membuat permintaan daftar 

barang yang dikirim ke bagian gudang.

3. Bagian gudang menerima permintaan daftar barang lalu membuat daftar barang yang 

ada dan dikirimkan ke bagian pembelian. 

4. Bagian pembelian menerima daftar barang yang ada lalu memutuskan apakah 

akan memesan atau tidak. Jika tidak akan memesan maka berakhir, tetapi jika mau 

memesan maka bagian pembelian akan membuat SPP (Surat Permintaan Pembelian) 

yang dikirim ke pemimpin 

5. Pemimpin setelah menerima SPP dari bagian pembelian, jika menyetujuinya akan 

mengotorisasi SPP. SPP yang telah diotorisasi dikirim ke bagian pembelian 

6. Bagian pembelian setelah menerima SPP yang telah diotorisasi akan membuat SOP 

(Surat Order Pembelian) rangkap 4. SOP lembar 1 akan dikirimkan kepada supplier, 

SOP lembar kedua akan dikirimkan ke bagian gudang, SOP lembar ketiga akan 

dikirimkan ke bagian keuangan dan SOP lembar keempat akan disimpan sebagai 

arsip. 

7. Supplier menerima SOP dari bagian pembelian. Setelah itu supplier membuat faktur, 

lalu mengirimkan faktur beserta barang yang dibeli kepada bagian pembelian. 

8. Bagian pembelian menerima barang dan faktur dari supplier setelah itu mengirimkan 

barang beserta faktur kepada bagian gudang 

9. Bagian gudang menerima barang dan faktur dari bagian pembelian. Bagian gudang 

membuat laporan penerimaan barang rangkap 2 berdasarkan barang dan SOP. 

Laporan penerimaan barang lembar 1 disimpan sebagai arsip, sedangkan lembar 

kedua dikirim ke bagian keuangan beserta faktur. 

10. Bagian keuangan melakukan pembayaran berdasarkan atas SOP, laporan penerimaan 

barang dan faktur. Pembayaran tersebut dikirim ke supplier . 

11.Supplier setelah menerima pembayaran membuat faktur lunas yang dikirimkan ke 

bagian keuangan. 

12.Bagian keuangan menerima faktur lunas dan berdasarkan faktur lunas tersebut 

bagian keuangan membuat laporan pemeblian tunai rangkap 2, lembar pertama akan 

disimpan sebagai arsip dan lembar kedua akan dikirimkan ke pemimpin.




Referensi :

Senin, 02 Desember 2013

Profesi Akuntan Publik


Setelah mengikuti Talkshow bertema "Prospek Profesi Akuntan di Indonesia" yang diselenggarakan oleh HMJA dengan FAAS sebagai fasilitatatornya, ada keinginan untk menuliskan beberapa pengetahuan baru yang saya dapat nih :D, tapi fokusnya lebih ke akuntan publiknya.
Profesi akuntan publik adalah profesi yang mengemban amanat untuk memberi keyakinan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh suatu entitas. Profesi Akuntan Publik di Indonesia bila dibandingkan dengan profesi lain masih tertinggal jauh perkembangannya. Saat ini Akuntan Publik yang aktif berjumlah kurang lebih 1000  orang dengan struktur usia 60% diantaranya telah berusia 50 tahun lebih dan hampir separuh lebih dari jumlah Akuntan Publik tersebut terkonsentrasi di Jakarta. Bisa saja jumlah akuntan publik di Indonesia 15 tahun ke depan akan menurun secara drastis.  Apabila dibandingkan dengan pasar potensial yang ada di Indonesia maka kebutuhan akan Akuntan Publik adalah sangat besar.  Pasar potensial dimaksud meliputi antara lain, meliputi : Perusahaan Terbuka, Entitas yang  menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat seperti asuransi, dana pensiun, perbankan, reksa dana, Perusahaan dengan aset atau omset 50 milyar atau lebih (Pasal 68 UU No. 40 th 2007 tentang Perseroan Terbatas), BUMN, BUMD, dan Perusahaan Daerah, Entitas penerima kredit bank, Dana kampanye, hibah, dan lain-lain.
Dengan jumlah penduduk 241,000,000 Orang, maka perbandingan akuntan publiknya hanya 1 : 241.000. Sangat jauh dibanding dengan Malaysia (1 : 10.800) dan Filipina (1 : 17.405). Belum lagi mengahadapi AFTA 2015 yang berarti akuntan dari negara asing bisa melakukan audit di Indonesia, beruntung Akuntan Publik Indonesia mendapat proteksi dari pemerintah sehingga tidak mudah dimangsa akuntan asing.
Secara umum, menjadi auditor di KAP—dimanapun itu, hanya bekerja diseputaran “mengutak-atik” isi laporan keuangan. Mencari tahu apakah laporan keuangan klien yang di audit sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku atau tidak, lalu memberikan pendapat: wajar, wajar dengan catatan, atau tidak wajar. Ditindih oleh desakan deadline. Memang, pekerjaan di KAP tidak selalu auditing. Bisa jadi kompilasi, atestasi, dan seterusnya. Tetapi sekalilagi aktivitasnya hanya seputaran laporan keuangan—mulai dari jurnal, buku besar, neraca percobaan hingga laporan keuangan (komersial maupun fiscal). Sudah itu saja. Sekali lagi, ini bagus untuk pemula—agar skill menjurnal dan mengutak-atik laporan keuangan semakin mantap. Sebagai seorang fresh graduate skill AP memang bisa melebihi seorang akuntan muda yang lain, karena sebagai AP kita bisa menemui sebuah masalah yang mungkin hanya bisa ditemui oleh akuntan yang sudah bekerja lama/senior di sebuah perusahaan.
Namun ada yang menarik bekerja menjadi akuntan publik, kita bisa bekerja diluar kantor, apalagi kalau sedang melakukan stock opname, di kalimantan misalnya, di sebuah tambang batubara, tambang emas, kita bisa keliling Indonesia GERATEEEIS, tentu pekerjaan menarik bagi seorang yang mempunya jiwa petualang.
menjadi auditor di KAP seharusnya hanya batu loncatan—untuk mematangkan skill teknis menjurnal dan implementasi standar akuntansi saja. Selanjutnya menurut saya pribadi, akuntan akan lebih membanggakan kalau bisa Mencegah Kerugian, Mendorong Efisiensi dan Produktifitas, Memitigasi Masalah Keuangan. Tentu hal tersebut bukan kapasitas seorang Akuntan Publik.
Correct Me If I'm Wrong

beberapa dikutip dari www.jurnalakuntansikeuangan.com